Pages

Senin, 01 Juni 2015

Novel Pertama Zaidaan



Foto ini Mamito temukan di blog pribadi Zaidaan (Fusionstates.com) saat ia berusia 7 tahun.  Kala itu Zaidaan tercatat sebagai murid  kelas 1 SDN Benteng-Sorowako, selang beberapa  bulan sebelum keluarga kita hijrah ke Negeri Sakura tiga tahun yang lalu.  

Kisah Totto-chan yang memaknai hari-harinya sebagai murid SD Tomoe dan menjalin persahabatan dengan teman-temannya yang berbeda karakter membuat Mamito berpikir bahwa buku ini sangat bagus diketahui Zaidaan yang tidak lama lagi akan menjalani hari-harinya di sekolah dasar di negara Totto-chan berasal.  

Awalnya Zaidaan sama sekali tidak tertarik saat Mamito perlihatkan buku itu, tentu saja karena terlalu tebal dan didominasi tulisan (hanya sedikit ilustrasi yang menyertainya).  Dia juga ogah-ogahan di malam-malam pertama Mamito bacakan buku Totto-chan sesaat sebelum tidur.  Di minggu pertama Zaidan hanya mau mendengarkan satu bab saja.  Lama kelamaan Zaidaan terlihat penasaran dengan si Totto-chan, apa benar ada anak seusil dia?   Di minggu berikutnya Zaidaan minta dibacakan sebanyak mungkin sampai benar-benar merasa ngantuk. 

Puncaknya ketika seluruh  kisah Totto-chan selesai Mamito bacakan.  Karena masih penasaran, Zaidaan berinisiatif untuk membaca sendiri buku tersebut.  Diawali dengan mencari kisah yang paling menarik lalu membacanya berulang-ulang.  Seperti kejadian saat Totto-chan terjerembab di atas koran penutup kubangan serta saat gadis kecil itu terbenam dalam campuran semen.  Pada akhirnya dia berhasil menuntaskan sendiri kisah Totto-chan dari awal sampai halaman terakhir. 

Mamito merasa legah bahwa Zaidaan merasa siap pindah sekolah berbekal sudut pandang dari buku yang telah dibacanya.  Setidaknya Zaidaan bisa membayangkan kehidupan bersekolah di Negeri Totto-chan kelak.  Bahwa sekolah merupakan taman bermain yang luas dan menyenangkan karena ada banyak teman yang siap diajak bermain. Bahwa memiliki teman dan sahabat yang banyak jauh lebih utama ketimbang mengabaikan keberadaan mereka demi mengejar nilai akademik semata.  

*tulisan ini untuk memeriahkan event Makassar International Writers Festival 2015 dengan hashtag #readingchallenge #familyreadingchallenge #MIWF2105.  

(Kontributor: Mamito)


0 comments:

Posting Komentar